Jayapura | Jasad pemuda berusia 20 tahun yang tercebur ke
laut, 1 November 2019 Malam lalu, saat hendak mengabadikan dirinya di jembatan
bernilai 1,8 Triliun, berhasil ditemukan oleh SAR Jayapura, Minggu 3 November
2019, sejauh 1 kilo meter dari lokasi terceburnya di Jembatan Youtefa, Kota
Jayapura, Papua.
 |
Jembatan Youtefa. Icahd-foto |
Pasca penemuan jasad pemuda itu, semoga jembatan yang telah
diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, 28 Oktober 2019, tak lagi angker.
“ya, jasad pemuda berusia 20 tahun (Respi Mulia) yang
tercebur ke laut, 1 November 2019 malam lalu, berhasil ditemukan oleh Tim SAR
Jayapura dalam kondisi tak bernyawa. Korban
timbul dipermukaan laut, jarak 1 kilometer dari lokasi terceburnya,’’ kata
Kepala Kantor Pencarian dan Penyelamatan Jayapura, Putu Arga Sujarwadi, dalam
rilis yang terima, Minggu 3 November 2019.
Upaya pencarian itu, dilakukan sejak Sabtu 2 November kemarin
mengarungi kawasan laut sekitar peraiaran laut Jayapura dan teluk Youtefa, hingga
Minggu 3 November barulah jasad pemuda berusia 20 tahun itu, ditemukan.
Seorang warga yang berkunjung ke jembatan Youtefa, Anthonius
Balack Sam, Minggu 3 November petang mengatakan turut berduka atas musibah yang
terjadi, dan kepada keluarganya diberikan ketabahan dan kekuatan, serta
penghiburan dari Tuhan atas kejadian yang terjadi ditenggah-tenggah keluarga.
“saya sampaikan rasa duka kepada keluarga, dan semoga Tuhan senantiasa
memberikan ketabahan dan kekuatan, serta penghiburan atas kejadian yang terjadi
ditenggah-tenggah keluarga’, kata Anthonius Sam.
Anthonius menyebutkan dirinya baru mengetahui, bahwa ada
orang jatuh dari jembatan, dan Minggu
pagi sudah diketemukan dalam keadaan meninggal. Dan kabar itu ia dengar dari
orang-orang yang ada di sekitar jembatan Youtefa.
“saya baru mengetahui, ada orang jatuh dari jembatan, dan Minggu
pagi sudah diketemukan dalam keadaan meninggal. Saya kaget mendengar kabar itu dari
orang-orang yang ada di sekitar jembatan Youtefa yang menceritakan itu”, Jelas Anthonius.
Sebagai pengujung jembatan Youtefa, ia pun berpesan jembatan
inikan baru diresmikan, dan orang-orang secara bebas megunjungi jembatan ini,
baik yang mau berfoto, dan juga banyak kendaraan yang parkir begitu saja ditenggah-tenggah
jembatan. Harus ada batasan-batasan, terutama batas-batas yang dinilai berbahaya,
seperti tempat dari jatuhnya seorang pemuda itu. Tanda berbahaya itu penting,
agar orang tidak mendekat ke tempat itu.
Disamping itu, pesannya lagi kalau ada pengelola atau penjaga
jembatan ini. Bisa berlakukan jam-jam berkunjung ke jembatan Youtefa, jangan bebas
sampai tenggah malam. Ujar Anthonius Balack Sam, warga Kabupaten Jayapura.
(Richard Mayor)