Jumat, 03 Maret 2017

Primadona Baru Air Terjun Mata Tiga Di Demta, Papua?

Celo dan Beto,  di Air Terjun Mata Tiga Di Demta. Icahd
Demta- Masyarakat Distrik Demta, Kabupaten Jayapura, Papua kembali menemukan satu tempat pariwisata baru yakni, Air Terjun Mata Tiga di tenggah hutan berbukitan di daerah tersebut.

“Ini merupakan air terjun  kedua di Demta, sebelumnya ada satu air terjun, tapi itu dekat dengan kampung dan sudah dikenal sejak lama. Namun untuk Air Terjun Mata Tiga ini, “baru saja ditemui, dan menjadi tempat wisata baru” di Demta”, kata Kace, warga Demta kepada KedaiPena.Com, (Jumat 03/03).

Kace melanjutkan, air terjun mata tiga ini, air sangat dingin karena berada di dalam hutan rimbun dan di bawa gunung.

Untuk sampai disana, jelas Kace, jarak tuk sampai ke air terjun mata tiga ini sekitar sepuluh kilo dari Demta.    

Ditanya selain warga Demta, apakah ada warga lain yang berwisata ke air terjun ini, Ia menuturkan, sementara belum, karena air terjun ini baru saja ditemukan sehingga belum banyak yang tau.

Kalau pun ada yang mau ke mari, jaraknya cukup jauh, misalnya saja, warga dari Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura mau berwisata ke sini harus menempuh perjalan sekitar 2 jam-hingga 3jam. ujarnya.

(Icahd)

Sabtu, 27 Agustus 2016

Kongres XXXV GMKI Di Tarutung, Papua Memperjuangkan Tuan Rumah Kongres 2018



Ketua Babang GMKI Jayapura, Seby Seblon Ibiah (kiri). (Foto/Icahd).

Tarutung,- Kongres GMKI ke- XXXV tahun 2016 di Kota Tarutung, Provinsi Sumatera Utara untuk merenungkan segala kebaikan dan kekurangan yang secara kolektif dialami oleh organisasi ini, juga sebagai arena untuk pemilihan ketua umum yang baru serta penentuan tuan rumah pelaksanaan kongres GMKI tahun 2018 mendatang.

Dalam kongres GMKI ini, wilayah  lain di Indonesia sedang menjagokan calon ketua umum mereka pada periode 2016-2018. Namun berbeda dengan wilayah 12 Papua-Papua Barat yang memperjuangkan diri tuk menjadi tuan rumah Kongres GMKI tahun 2018 mendatang. Perjuangan GMKI Papua itu pun akan ditentukan oleh peserta kongres se tanah air tentang Papua menjadi tuan rumah kongres 2018.

“Tujuan kami (GMKI papua) meminta dilakukannya kongres GMKI 2018 di Papua, dimana persoalan Papua selalu dikaitkan dengan persoalan politik. Kemudian gereja terlihat juga mulai mengarah kepada politik.
Hal inilah yang menjadi ketakutan GMKI Papua terhadap jemaat yang nantinya terabaikan dari visi hadirnya gereja dalam pelayanannya, ketika sudah tercampur politik,” kata ketua cabang GMKI Jayapura, Seby Seblon Ibiah, Sabtu (27/8) di Tarutung.    

Selain itu lanjut, Seby, Persoalan Papua sangat konpleks seperti, sosial, politik, kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur Papua yang tertinggal jauh dengan daerah lain Indonesia. Sehingga kita sesama anak Tuhan, dan sesama anak bangsa, mari melihat persoalan Papua dengan duduk bersama sambil berdiskusi untuk mencari jalan keluar tentang persoalan Papua itu. Dalam satu forum besar GMKI, “Ya itu kongres GMKI 2018 di Papua”.       

Disingung tentang megapa GMKI Papua meminta dukungan dari pihak gereja, Seby menuturkan, GMKI adalah bagian dari gereja, dan anak kandung dari gereja itu sendiri. Sehingga kami sebagai anak tentulah meminta restu dari sang bapa ya itu, Sinode GKI tanah Papua.ujarnya.  

(Icahd)




Sabtu, 06 Agustus 2016

Pemuda Nusantara, Usung Thomas Ondi Maju Pilkada Jayapura


Bupati aktif Kabupaten Biak Numfor, Thomas Alfa Edison Ondi.(Foto/Icahd).

JAYAPURA,- Pemuda dari berbagai latar belakang suku, budaya, ras, agama dan antar golongan di Kabupaten Jayapura yang tergabung dalam satu nama bersama yakni “Pemuda Nusantara”, Sabtu (08/7) Sore mengelar acara deklarasi mendukung Bupati aktik Kabupaten Biak Numfor, Thomas Alfa Edison Ondi sebagai calon Bupati Kabupaten Jayapura periode 2017-2022.

“Menjadi pemimpin bukan untuk memiliki kekuasaan, tetapi menjadi pemimpin yang karena kemampuannya mampu memanusiakan orang lain. Selain itu menjadi pemimpin bukanlah sesuatu yang kemudian menyatakan diri kita hebat, ketika kita tidak bisa merangkul orang disekitar kita, sekalipun itu lawan kita. Pemimpin harus bisa menjadi perekat dari adanya setiap perbedaan,” kata ketua pemuda nusantara, Frangklin Wahey, didepan masyarakat yang menghadiri acara deklarasi itu.

Ia melanjutkan, Dalam pandangan pemuda selama ini telah melihat adasebuah dinamika konflik berkepanjangan di Kabupaten Jayapura yang tidak ada ujung pangkalnya untuk diselesaikan. Persoalan ini terletak pada sisi kepemimpinan sehingga kekuatiran pemuda itu harus
membutuhkan sosok pemimpin muda yang dapat memutus mata rantai konflik berkepanjangan di Kabupaten Jayapura.

“Maka sosok pemimpin muda menurut pemuda nusantara ialah Bupati aktik Kabupaten Biak Numfor, Thomas Alfa Edison Ondi sebagai calon Bupati Kabupaten Jayapura periode 2017-2022 dengan slongan bersama, “Bung.Thomas Ondi pulang membangun kampung”. kata Wahey.

Jelas Fraklin lagi, Pilihan pemuda nusantara terhadap sosok Thomas Ondi itu, mengingat Kabupaten Jayapura sangat membutuhkan sosok seperti dia, walaupun hari ini Ia masih dipercayakan untuk memimpin Biak.

Pertayaan besar kami pemuda nuasantara apakah pada 2018 mendatang masyarakat Biak masih memberikan kepercayaan kepada Thomas Ondi.?.


 Meningat Papua sudah diberikan Otonomi khusus untuk kebebasan setiap orang asli Papua untuk membangun negerinya sendiri, pertayaannya adalah, apakah Thomas Ondo asli orang Biak, inilah kekuatiran besar kami pemuda nusantara.ujarnya. [Icahd].

Dana Otsus Jadi Sumber Pembiayaan Utama APBD Provinsi Papua! Sementara Sumber PAD Dibawah Rata-rata Nasional

Jayapura |Selama periode tahun 2002 sampai dengan tahun 2020, dana Otonomi Khusus (Otsus) telah menjadi sumber pembiayaan utama dalam APBD P...