Rabu, 20 Juli 2016

Ruben Sanadi, Rindu ingin Kembali Ke Lapangan Hijau


Ruben Sanadi.(Foto Icahd).


JAYAPURA,- Ruben Sanadi gelandang kiri dari tim kebagaan masyarakat Papua Persipura Jayapura harus masih menunggu kerinduannya untuk kembali ke lapangan hijau, lantaran derita cedera yang masih melandanya itu.

“Saya sangat senang sudah sudah bisa bergabung  dengan tenan-teman di tim Persipura, dan jujur  saya sangat rindu sekali untuk kembali ke lapangan hijau, apalagi dapat bermain bersama dengan teman-teman di tim Persipura,” kata Ruben Sanadi, usai menjalani sesi latihan bersama Persipura Jayapua, Rabu (20/7) Sore di Stadion Mandala Jayapura.

Ia melanjutkan, “Puji Tuhan, saya tinggal tunggu waktu untuk kembali bermain, namun semuanya itu kembali kepada pelatih. Karena pelatih yang lebih tau, kapan mau dimainkan atau tidak dimainkan. Tetapi secara pribadi saya sudah siap” kata Ruben kepada wartawan.

Menjawab pertayaan wartawan tentang sudah berapa lama mengalami cedera ini, Ruben menjawab: “Hampir tujuh bulan, saya dililt cedera, namun berkat perlindungan Tuhan, dan upaya dari tim dokter Persipura, sehingga cedera ini kian hari mulai membaik.

Walaupun saya harus menyaksikan teman-teman bermain dilapangan hijau saat menjamu Persib Bandung, tapi doa saya Tuhan akan memberikan yang terbaik bagi tim Persipura.ujarnya. [Icahd].
  

     
 




Fahrudin Pasolo: Tribun Liverpool dan Tribun Utama Tidak Gratis, Tribun Utara dan Selatan Gratis


Ketua Panpel Persipura, Fahrudin Pasolo.(Foto/Icahd).


JAYAPURA, Beredarnya kabar bahwa pertandingan antara  Persipura Jayapura menjamu Persib Bandung pada lanjutan TSC 2016, Kamis (21/7) besok di Stadion Mandala Jayapura digratiskan. Mendapat tanggapan dari panitia pelaksana perdandingan Persipura di TSC 2016.

“Pertandingan sepak bola antara Persipura Jayapura selaku tuan rumah menjamu tim tamunya Persib Bandung dalam lanjutan TSC 2016  kamis besok, “Tribun Liverpool dan tribun utama tidak gratis, sedangkan untuk tribun utara dan selatan selatan gratis,”. Kata Ketua Panpel Persipura, Fahrudin Pasolo, Rabu (20/7) Sore di Stadion Mandala Jayapura.

Ia melanjutkan, Untuk tribun utara, selatan, dan ekonomi digratiskan karena semua tiket penonotn itu sudah ditanggungi oleh ketua umum Persipura Jayapura Benhur Tomi Mano. Untuk tribun liverpool dan tribun utama tidak gratis, dan penonon harus membeli tiket seharga tiga puluh ribun tuk tiket liverpool dan seratus ribu hingga dua ratus ribu tuk tiket tribun utama.

Ia pun berharap, Agar semua pecinta persipura bisa datang untuk menyaksikan pertandingan anata Persipura vs Persib Bandung, guna memberikan dukungan kepada persipura. [Icahd].







  



Legislator Papua, Meminta Komnas HAM RI Segera Turun Ke DIY



JAYAPURA,- Legislator Papua meminta kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Komnas HAM RI), agar segera turun ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Karena legislator Papua menilai bahwa apa yang tenggah dialami oleh mahasiswa Papua di DIY itu, sangat diluar dari pri kemanusian. 
 
“Tindakan represif  dan penghinaan yang dilakukan oleh pihak Kepolisian DIY bersama Ormas dengan melakukan pengepungan hingga tindakan fisik berupa kekerasan  terhadap mahasiswa Papua di DIY diluar pri kemanusian. Dan sangat bertentangan dengan Undang-undang nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM), serta Undang-undang Nomor 40 tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis,” kata Legislator Papua, Yakoba Lokbere, Senin (18/7) Malam.

Ia melanjutkan, Untuk itu, Komnas HAM RI segera turun ke DIY untuk  melihat dan memastikan situasi, dan keadaan mahasiswa Papua di DIY itu.
Mengapa, karena gambar-gambar yang beredar di media sosial yang memperlihatkan arogansi atau kekerasan pihak kepolisian dan ormas itu, mencerminkan sebuah kekerasan yang mengarah pada pelangaran HAM.

Ia pun menjelaskan, Selama ini dirinya pikir di DIY itu daerah yang aman, namun faktanya dugaan dirinya itu salah. Sehingga dapat dikatakan jogja lebih parah dari daerah-daerah lain di Indonesia. Karena mahasiswa bisa mendapat intimidasi yang berlebihan oleh institusi negara.

Inikan aneh, namun kita perlu iangat bahwa, “semua warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan berhak atas perlindungan terhadap setiap bentuk diskriminasi ras dan etnis. Namun ketika ada diskriminasi ras dan etnis dalam kehidupan bermasyarakat, tentunya akan menjadi sebuah hambatan bagi hubungan kekeluargaan, persaudaraan, persahabatan, perdamaian, keserasian, keamanan, dan kehidupan dalam bermata pencaharian di antara warga negara yang pada dasarnya selalu hidup berdampingan.ujarnya. [Icahd].



Senin, 18 Juli 2016

Legislator Papua, Sidak SMA Negeri 3 Jayapura

Ketua Komisi V DPR-Papua, Yakoba Lokbere . (Foto Icahd).
JAYAPURA,- Dewan perwakilan rakyat atau legislator Papua melalui Komisi V, Senin (18/7) Pagi, melakukan sidak terhadap satu sekolah di Kota Jayapura,  sebut saja SMA Negeri 3 Buper Waena, Kota Jayapura. Karena dalam proses penerimaan siswa baru bertolak belakang dengan perintah UU otsus dibidang pendidikan.

“Kami (Komisi V DPR Papua) melakukan sidak terhadap sekolah SMA Negeri 3 Jayapura. Karena kami menerima laporan dari orang tua murid dan masyarakat, “Bahwa pihak SMA N 3 Jayapura dalam proses penerimaan siswa baru tidak mengacu dengan perintah UU otsus tentang bidang pendidikan, seperti 80% untuk OAP dan 20% tuk Non Papua. ” kata Ketua Komisi V DPR-Papua, Yakoba Lokbere, Senin (18/7) Pagi di Buper Waena, Kota Jayapura.

Ia melanjutkan, Laporan dari orang tua murid dan masyarakat itu, tentunya menjadi dasar awal kami untuk menindaklanjutinya melalui sidak ini.

Sehingga jangan terkesan kami (dewan) membiarkan laporan masyarakat itu. Sebab kami komisi V DPR Papua, sangat memperhatikan dan mengawal perintah UU otsus disemua bidang, salah satunya bidang pendidikan. jelas Ketua Komisi V itu. 

Selain perintah UU otsus, secara khusus untuk Kota Jayapura sudah ada kesepakatan bersama tentang kouta siswa baru yang masuk di SMA Negeri 3 Jayapura. Itu yang harus diperhatikan oleh sekolah sebagai prioritas utama. tegasnya.

Disingung tentang hasil sidak itu, Ketua komisi V menuturkan, Dari hasil sidak itu, pihak sekolah SMA Negeri 3 Jayapura melalui kepala sekolah dan panitia penerimaan siswa baru mengatakan, bahwa mereka sudah berada ditahapan akhir penerimaan siswa baru dengan dua sistim penerimaan, pertama tahapan seleksi sistim Online, dan kedua standarisasi  nilai, seperti OAP nilai minimal 75 dan non Papua minimal nilai 80.

Sedangkan untuk jumlah keseluruhan siswa yang diterima di sekolah SMA Negeri 3 Jayapura itu,  pihak sekolah akan memberikan laporan secara resmi ke DPR Papua, ketika semua tahapan sudah selesai dilakukan.ujarnya. [Icahd].







 
 



Dana Otsus Jadi Sumber Pembiayaan Utama APBD Provinsi Papua! Sementara Sumber PAD Dibawah Rata-rata Nasional

Jayapura |Selama periode tahun 2002 sampai dengan tahun 2020, dana Otonomi Khusus (Otsus) telah menjadi sumber pembiayaan utama dalam APBD P...