Rrichardjurnalis,Jayapura | Kepemimpinan
Presiden RI. Ir.Joko
Widodo, Ia telah menetapkan program dan menunjuk Kementerian POLHUKAM RI
melalui Kantor Daerah Desk Otsus Tanah Papua. Untuk melakukan evaluasi dan
moonitoring pembangunan sekolah ungulan berpola asrama di lima wilayah adat di
Papua yakni, Meepago (kabupaten Nabire), Tabi (kabupaten Jayapura), Animha
(kabupaten Merauke), Saireri (kabupaten Biak Numfor), Lapagoo (kabupaten Jayawijaya-Wamena).
Pembangunanya di tahun 2018 mendatang.
Kebijakan Presiden itu, mendapat
tanggapan dari pemerhati pendidikan di Papua.
![]() |
Tim Kantor Daerah Desk Otsus Tanah Papua. (icahd/foto) |
Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Cenderawasih Papua, Drs. Jan Ihalauw, MPd, Kons sebagai
pemateri daram Rakor Desk Papua, Selasa (12/12) menyebutkan, “kebijakan bapak Presiden
RI. Ir.Joko Widodo itu adalah untuk percepatan dan keseteraan sumber daya manusia
(SDM) papua dengan daerah lain di Indonesia dibidang pendidikan dalam konteks
sekolah unggulan berasrama itu”,.
Usai kegiatan, Drs. Jan Ihalauw kepada Kabar5.Com mengatakan konsep sekolah
berpola asrama di papua, kata Ihalauw, sudah ada sejak masa I.S. Kijne
(misionaris kristen) banyak sekolah berpola asrama didirikan mulai
dari Miei (saat ini Teluk Wondama) hingga Kampung Yoka (saat ini Jayapura).
Pola pengasuhan (manajeman
pengelolaan) asrama di masa itu selain dari para orangtua peserta didik juga
mendapat subsidi dari gereja (Zending) dan dari pemerintah Belanda. Konsep itu berhasil melahirkan anak-anak papua yang memiliki kecerdasan
ilmu dan iman yang mampu bersaing dengan siapa saja. katanya.
Ditanya apa itu sekolah berasrama?, Ia menuturkan asrama adalah suatu tempat tinggal bagi anak-anak di
mana mereka diberi pengajaran atau bersekolah. Dan juga asrama sekolah merupakan lembaga pendidikan baik
tingkat dasar ataupun tingkat menengah yang menjadi tempat bagi para peserta
didik untuk dapat bertempat tinggal selama mengikuti program pengajaran.
Ia pun
menegaskan tujuan sekolah berasrama adalah memberikan
bimbingan kepada peserta didik. Membiasakan mereka untuk mencintai belajar bersama. Membantu mereka menyesuaikan
diri pada kehidupan sosial. Membantu
mereka dalam proses pengembangan pribadi dengan nilai-nilai
kecerdasan dan keterampilan. Membantu memberikan tempat penginapan bagi meraka yang rumahnya
jauh dari sekolah.
Dari semunya itu Ia berpesan, selain
gedung fisiknya terbangun, tempatkanlah para guru berkompeten, fasilitas yang
memadai. Karena di sekolah asrama,
anak-anak tidak hanya diberikan pelajaran akademik, tetapi juga kegiatan fisik
dan ekstrakurikuler.pungkasnya.
(Richard Mayor)