Selasa, 20 Juli 2021

Kesetian Dalam Berdengar-dengaran

Kisah cerita dari teras gereja, diMinggu pagi itu!!!

Pada suatu waktu diMinggu pagi itu, tampak, Kaka pengasuh sekolah Minggu sedang menceritakan atau bercerita kepada adik-adik sekolah Minggu yang dilayaninya, tetang 'KESETIAAN DALAM BERDENGAR-DENGARAN'.

Kaka pengasuh itu, mulai dengan perkataan, mari ayo duduk dengan rapih dan tenang, hari ini Kaka ingin menceritakan sesuatu kepada kalian. Dan adik-adik itu pun duduk dan mendengarkan cerita itu.

Kilas cerita, jika ada kejadian atau pun kasus yang terjadi secara berkepanjangan yang menimbulkan rasa takut, juga menimbulkan keresahan secara umum, dalam bentuk apa pun seperti yang sekarang, wabah pandemi Covid-19 ini. Apakah kita harus takut?

Jawabannya adalah tidak, Mengapa tidak?, sebab IMAN dalam dirimulah yang menjadi penghalangnya?, sebab Tuhan berfirman, Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.”

Kaka pengasuh itu pun, mengakhiri ceritanya, dan memesan kepada adik-adiknnya itu, sembari bertanya?, orang sekolah tentulah untuk pintar. Dan kalau sudah sekolah menjadi pintar dan menjadi dewasa karena kepintaran yang dimiliki. Jangan jadi seperti orang bodoh dan anak kecil lagi, yang harus diingatkan secara berulang-ulang atas sesuatu yang dipahami. Dan bersyukurlah sebab telinga masih dapat mendengar.

⏱️⏱️⏱️🚶🚶🚶✍️


Sabtu, 17 Juli 2021

Selamat Buat Kaka Boas Solossa Atas Tim Barunya

JAYAPURA-(RJP)- | Setelah resmi tak berstatus pemain Mutiara Hitam Persipura Jayapura, sang legenda hidup, yang akrab dengan nomor punggung 86 itu, akhirnya melanjutkan karir sepakbolanya di negeri Borneo, tepatnya di tim sepakbola Berneo FC, asal Kalimantan Barat itu.

Kabar bergabungnya Boaz di tim Borneo FC itu, pada Sabtu 27 Juli 2021, sontak menghebohkan warga net, yang secara serentak membagikan gambar pemain mantan Persipura Jayapura itu. (Richard Jurnalis Papua)






Kamis, 15 Juli 2021

Meningkatnya Angka Covid-19, ini 9 Point Himbauan Sinode GKI Papua Terhadap Warga Jemaatnya di Papua

 JAYAPURA-(RJP)- | Menyikapi maraknya angka virus Covid-19 yang kian meningkat ditenggah-tenggah warga gereja, dimana Sinode Gereja Kristen Injili Di Tanah Papua, melalui Ketua Sinodenya, 

Pdt. Andrikus Mofu, M.Th, menghimbau kepada seluruh warga jemaat GKI di tanah Papua, untuk mematuhi himbauan BP AM Sinode GKI di tanah Papua, melalui surat himbauan Nomor : 254/B-3/VII/2021, tentang atau perihal Ibadah Jemaat, tertanggal 15 Juli 2021.

Kepada yang terhormat,

1. Badan Pekerja Klasis dan Bakal Klasis 

2. Majelis Jemaat GKI se Tanah Papua 

3. Para Pelayan Organik dan Non Organik 

Di- Tempat 

Salam sejahtera!

Menyikapi situasi terkini perkembangan Covid-19, dan juga himbauan Pemerintah Pusat dan Daerah, maka Badan Pekerja Am Sinode menyampaikan beberapa hal sebagai berikut :

1. Terhitung mulai Minggu, tanggal 18 Juli 2021, semua Ibadah Minggu Jemaat dilakukan secara Live Streaming. Yang hadir di gedung gereja  adalah Pelayan Firman, Majelis Jemaat bertugas dan Kostor.

2. Jemaat yang tidak memiliki sarana Live Streaming, Ibadah dilakukan secara langsung di gedung gereja dengan batasan kehadiran warga jemaat antara 30 hingga 50 orang, sesuai kapasitas tampung gedung gereja.

3. Seluruh penyelenggaraan Ibadah-Ibadah Jemaat berlangsung dengan memperhatikan protokol kesehatan, dan dapat berkoordinasi dengan petugas gugus covid setempat.

4. Ibadah Intra Jemaat dan Ibadah Keluarga dilangsungkan di keluarga masing-masing. 

5. Badan Pekerja Klasis, Bakal Klasis serta Majelis Jemaat dan para Pelayan Firman, wajib mengetahui wilayah jemaatnya sesuai zona (Merah,Kuning dan Hijau)yang di tetapkan pemerintah daerah setempat. Agar Ibadah dapat dilangsungkan dengan baik dan teratur.

6. Diwajibkan penyelenggaraan ibadah mengikuti protokol kesehatan yang sudah kita ketahui bersama dengan segala fasilitas yang harus disiapkan.

7. Seluruh Program Pelayanan di Jemaat dan Klasis serta Bakal Klasis disesuaikan dan dirancang ulang agar warga gereja yang sementara ada dan mengalami situasi Covid-19 tetap terlayani.

8. Covid-19 tidak boleh menjadi hambatan bagi seluruh tugas dan tanggung jawab pelayanan gereja. Sebaliknya pandemi ini, justru harus  menjadi langkah baru bagi arah dan strategi pelayanan gereja hari ini ke depan.

9. Oleh sebab itu, marilah kita semua melihat dengan mata yang baru bahwa sesungguhnya melalui covid 19, Allah ingin menyatakan KuasaNya supaya kita semakin taat dan bergantung hanya kepadaNYA.

Demikian himbauan ini disampaikan, untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dalam pelayanan bersama. (Richard Jurnalis Papua)


16 Tahun Membela Persipura, Ini Satu Impian Boaz Solossa Yang Tidak Diraih Bersama Persipura?

JAYAPURA-(RJP)- | Enam belas tahun membela tim yang berjuluk Mutiara Hitam dari Papua, Persipura Jayapura, Boaz Theofilius Erwin Solossa atau yang sering disapa Bochi. Ia mempunyai mimpi untuk membawa tim Persipura Jayapura, menjuarai piala AFC Cup. Mimpi pemain yang akrab dengan nomor punggung delapan puluh enam (86) itu pun sirna, usai dia tak lagi menjadi bagian dari punggawa Merah Hitam, Persipura Jayapura. 

Impian Bochi itu, sebenarnya menjadi keinginan dan mimpi dirinya, karena sudah 16 tahun, dirinya membela Persipura Jayapura, dengan berbagai prestasi positif, sejak ia bergabung dengan klub sepak bola asal Papua, Persipura Jayapura, sejak tahun 2005 silam.

“Sudah 16 tahun saya bermain untuk Persipura, sudah banyak prestasi yang saya raih bersama Persipura, seperti empat kali menjuarai kompetisi Indonesia, super liga di Indonesia. Tiga kali saya menjadi top skor sepak bola di Indonesia. Dan saya pun sudah dua kali mendapat predikat sebagai pemain terbaik di kanca persepakbolaan di Indonesia,” kata Boaz Solossa.

“Semua itu adalah prestasi manis yang saya raih bersama teman-teman di Persipura. Dari prestasi itu, ada satu impian dalam diri saya adalah, “bisa membawa Persipura untuk menjuarai piala AFC Cup. Itu impian saya bersama Persipura. Tapi Tuhan punya rencana lain, mimpi itu sirna. Karena saya sudah tidak lagi menjadi bagian dari tim kebanggaan masyarakat Papua, Persipura Jayapura. Tapi hati saya tetap ada untuk Persipura. Karena tim ini yang membesar nama saya. ujar Boaz dengan nada sedih, dan mata berkaca-kaca. (Richard Jurnalis Papua)



  


Rabu, 14 Juli 2021

DEKAN FAKULTAS HUKUM UNCEN BERPULANG, UNCEN BERDUKA!

JAYAPURA-(RJP)- Kabar duka datangnya,  dari Universitas Cendrawasih, dimana seorang rektor dan juga sebagai seorang dekan, telah berpulang ke pangkuan Bapa di sorga, atau telah meninggal dunia, Bapak, Kaka , Adik, saudara kita,  Dekan Fakultas Hukum Universitas Cenderawasih (UNCEN) Papua, Hendrik Krisifu,SH,MA, pada Kamis 15 Juli 2021, di RSUD Abepura Jayapura.

Hingga informasi ini disiarkan, para pelayat mulai berdatangan ke RSUD Abepura.


Ini Pemberlakuan PPKM di Kota Jayapura, Yang Suka Hiburan dan Dunia Malam Harus Tau

 JAYAPURA-(RJP)- | Hasil rapat bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kota Jayapura, pada 13 Juli 2021 kemarin, dalam rapat koordinasi penanganan Covid-19. Mereka telah menyepakati untuk memberlakukan PPKM atau Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, terhitung mulai dari tanggal 14 Juli sampai 31 Juli 2021. 

Keputusan bersama yang diambil itu, dengan tujuan untuk pengendalian penyebaran Covid-19.

Walikota Jayapura, Benhur Tomi Mano, menegaskan, PPKM mikro darurat mulai berlaku, tanggal 14 Juli hingga 31 Juli 2021. Dan seluruh aktivitas keramaian dan hiburan malam ditutup total.

"Sejak pemberlakuan PPKM darurat mikro ini mulai diberlakukan, terhitung dari tanggal 14 Juli sampai 31 Juli 2021. Dilakukan dengan pengawasan ketat", tegas Walikota Jayapura.

Sebut, BTM, aktivitas perkantoran, tempat usaha, tempat ibadah mengalami pemangkasan jam operasional, dan juga dikurangi jumlah kapasitasnya, menjadi 25 persen.

Sementara untuk "Bar, Panti Pijat, Salon, Klinik Kecantikan, SPA, Diskotik, tempat Karoke, dan tempat wisata umum, seperti Pantai ditutup total selama bulan Juli. Dan pemberlakuan PPKM mikro darurat ini diberlakukan dengan instruksi walikota, hingga bulan Agustus 2021, baru dievaluasi.

"Saya tegaskan untuk Bar, Panti Pijat, Salon, Klinik Kecantikan, SPA, Diskotik, tempat Karoke, dan tempat wisata umum, seperti Pantai ditutup total selama bulan Juli, diikuti dengan instruksi walikota hingga bulan Agustus 2021, baru dievaluasi", ujar BTM dengan nada tegas.

Untuk itu, BTM meminta agar setiap warga masyarakat di Kota Jayapura mematuhi dan mengikuti protokol kesehatan. Hal ini untuk memutus penyebaran Covid-19, ditenggah-tenggah masyarakat, juga Kota kita terbebas dari virus Covid-19 ini.

Lanjut, Walikota Jayapura, kepada warga masyarakat untuk tidak melakukan aktifitas di atas Pukul 20.00 WIT atau jam 8 malam. Dan kepada pimpinan ditingkat Distrik, mulai dari Kepala Distrik, Kapolsek, Danramil, Kepala Kelurahan, Kepala Kampung, dan RT/RW, ketat dalam memberlakukan PPKM darurat mikro ini bagi masyarakat yang melanggarnya.

Pemberlakuan PPKM darurat mikro ini, dikecualikan kepada pelayanan kesehatan, apotik atau kegiatan dinas yang urgen, masalah keamanan, distribusi logistik, perbankan atau kejadian bencana tertentu, yang bersifat urgen dapat dikecualikan. pesan walikota Jayapura.

Selama pemberlakuan PPKM darurat mikro ini diberlakukan dan terdapat tempat aktifitas yang dibuka dan diketahui menjadi kluster baru penyebaran Covid-19 maka akan ditutup. Dan ini kita tidak main-main, kita akan ambil langkah tegas," ujar BTM dengan nada tegas. (Richard Jurnalis Papua)


Selasa, 13 Juli 2021

Bung Hatta dan Tito Karnavian pernah di Papua, Apakah Ibu Risma Tau itu?

 JAYAPURA - (RJP) - |Peryataan Ibu Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia, Tri Rismaharini, yang memarahi anak buahnya atau Aparatur Sipil Negara (ASN), di Balai Wyata Guna, Kota Bandung, Jawa Barat, saat melakukan kunjungan kerjanya itu, Selasa 13 Juli 2021, dan karena kecewa atas kinerja anak buahnya itu, mantan Walikota Surabaya itu, lantas melontarkan bahasa kepada para ASNnya, akan memindahkan mereka ke Papua, jika kerjanya tidak becus dan bermalas-malasan.

"Saya gak bisa pecat orang, tapi saya bisa pindahkan ke Papua", demikian pernyataan Ibu Menteri Sosial itu.

Pertayaannya adalah, mengapa Ibu Menteri?, memilih dan menyembut nama Papua sebagai ungkapan kekesalan kepada ASNnya, yang dinilai ibu Menteri, mereka bermalas-malasan saat bekerja. Dan hendak memindahkan mereka ke Papua?. Apakah Papua tempat pembuangan bagi ASN yang malas dan tidak becus bekerja itu.

Sikap reponsif dari Ibu Menteri Sosial, yang turun langsung ke lapangan patut diapresiasi, karena itu simbol dari seorang pemimpin yang harus melayani bukan dilayani.

Dalam konteks ini, Ibu Risma bagusnya jadi ibu walikota, jiwanya tak cocok jadi Ibu Menteri Sosial, kalau kerjanya marah-marah terus, ingat usia ibu, jangan suka marah-marah nanti lekas tua. 

Emangnya Ibu Menteri yakin?, dengan memindahkan anak buah ibu ke Papua, lantas anak buah ibu menjadi baik dan rajin?. Jika pemikiran ibu seperti itu, berarti ibu Menteri masih mengiakan dan melihat Papua sebagai satu daerah di Indonesia, yang menjadi tempat yang tertinggal, terbelakang, terisolir, dan terjauh. Dan menjadi tempat pembuangan bagi orang-orang bodoh, malas, dan tak berpendidikan, serta pegangguran alias tak punya kerja. Layaknya mereka dipindahkan ke Papua.

Jika pernyataan ibu Menteri itu benar adanya, dengan suara yang lantang ibu mengucapkan, "Saya tak bisa pecat orang, tapi saya bisa pindahkan ke  Papua". Suara tegas Ibu Menteri, dengan kata-kata isyarat atau warning itu, menegaskan bahwa, Papua menjadi tempat pengasingan dan menakutkan di Indonesia. Bagi mereka yang bodoh, malas, tak berpendidikan, dan pegangguran alias tak punya kerja. Sebagai mana ungkapan Ibu Menteri itu, tentang Papua.

Sebagai pesan penutup, sembari bertanya, taukah Ibu Menteri,  jika sahabat ibu yang juga sama-sama Menteri hari ini, yakni Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, ia pernah menjadi pemimpin di Papua, sebagai Kapolda Papua. Dan seorang tokoh sejarah direpublik Indonesia yakni, Muhammad Hatta, ia pernah diasingkan di penjara Digul (sekarang Boven Digoel), Kota Tanah, Kabupaten Boven Digoel. Setelah itu, ia (M.Hatta), menjadi wakil presiden pertama Indonesia, dan sang proklamator kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.

Apakah kedua tokoh ini,  mereka adalah orang bodoh, malas, dan tak berpendidikan, serta pengangguran?, sebagaimana pemikiran ibu Menteri, tentang Papua itu.

Pesannya adalah, Ibu Menteri, segera melakukan klarifikasi, dan penyampaian secara terbuka kepada masyarakat Papua, apa makna dari bahasa Ibu Menteri menyebutkan nama Papua terhadap para ASN  yang malas dan tak becus bekerja itu. (Richard Jurnalis Papua)


Jumat, 16 April 2021

8 Rumah Warga di Perumnas 1 Waena Kota Jayapura, Ludes Terbakar

Jayapura | Sebanyak delapan rumah warga  masyarakat di Kompleks Perumnas 1 Waena, Kelurahan Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura, Papua, sekitar Pukul 18:30 Jumat Malam,16 April 2021, ludes terbakar.

Data yang dihimpun, saat kebakaran itu, dimana dugaan api berawal dari salah satu rumah warga di gang Soka 1, Kompleks Perumnas 1 Waena, hingga menghanguskan tujuh rumah lainnya.


Kepala Kelurahan Waena, Koudrat Tokayo, kepada wartawan, mengatakan, sesuai data sementara yang dihimpun dari RT setempat, terdapat 8 rumah yang terbakar, dan   50 jiwa warga penghuni rumah yang ludes terbakar itu.

"Ya, untuk data sementara yang kami dapatkan, dimana ada 8 rumah warga yang terbakar, dengan jumlah jiwa 50 orang dari penghuni rumah terbakar tersebut, yang beralamat di RW 09/RT 02 Kelurahan Waena",kata Kepala Kelurahan Waena, Koudrat Tokayo.

Sekedar diketahui, upaya-upaya yang dilakukan untuk pemadaman api itu, selain dilakukan oleh pihak Damkar Kota Jayapura, tapi juga dibantu masyarakat.

Selain Damkar Kota Jayapura, terlihat juga mobil Water Cannon milik Polresta Jayapura Kota, dan water Cannon milik Brimob Polda Papua.

Unit-unit kendaraan :

- 2 Unit Mobil Damkar Kota Jayapura

- 1 Unit Water Cannon milik Polresta Jayapura Kota

- 1 Water Cannon Brimob Polda Papua

- 2 unit mobil tangki air, swasta

Keterangan rumah terbakar : 

- 3 unit rumah di jalan Onek leo, Perumnas 1 Waena, Kelurahan Waena

- 5 unit rumah di Gang Soka, Perumnas 1 Waena, Kelurahan Waena

Api berhasil dipadamkan, pada Pukul 21:30 Malam. {Icahd}

Selasa, 01 Desember 2020

Laporan Perkembangan dan Pelayanan GAMKI Kota Jayapura

Laporan Perkembangan dan Pelayanan GAMKI Kota Jayapura

Sentani | Laporan perkembangan dan pelayanan GAMKI Kota Jayapura, Senin 30 November 2020, di Horex Hotel Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.

Dimana dilegasi GAMKI Kota Jayapura, Bung Richard Mayor, S.I.Kom, mewakili, Ketua GAMKI Kota Jayapura, Bung.Jhon Y. Betaubun, SH., MH, dan Sekretaris GAMKI Kota Jayapura, Bung.Dominggus Stanley Noya, SE. Menyampaikan laporan aktifitas kerja-kerja pelayanan GAMKI Kota Jayapura, sebagaimana amanat DPD GAMKI Papua, terhadap GAMKI Kota Jayapura.

"Tanggal 20 hingga 21 November 2020, GAMKI Kota Jayapura, telah melakukan Program Penerimaan Anggota Baru (P2AB) dan Konperensi Cabang (Konpercab) III GAMKI Kota Jayapura, di GSG Universitas Ottow & Geissler Kotaraja Dalam, Kota Jayapura, Papua"; ujar Icahd, saat menyampaikan laporannya.

Sebut Icahd, dari Program Penerimaan Anggota Baru (P2AB) GAMKI Kota Jayapura itu, resmi diterima menjadi anggota GAMKI Kota Jayapura angkatan pertama, sebanyak 51 orang.

Anggota GAMKI Kota Jayapura, Richard Mayor

Icahd, nama sapaannya, yang seorang Jurnalis Papua itu menyebutkan, tanggal 21 November 2020, telah dilakukan pelantikan terhadap 4 Pengurus Anak Cabang (PAC) GAMKI tingkat distrik, dilingkungan GAMKI Kota Jayapura, yakni, pengurus PAC GAMKI Distrik Abepura, PAC GAMKI Heram, PAC GAMKI Jayapura Selatan, dan PAC GAMKI Jayapura Utara. Dan untuk PAC GAMKI Distrik Muara Tami, belum dibentuk. Dan itu menjadi tugas konsolidasi dari pengurus GAMKI Kota Jayapura yang baru. 

"Pada 21 November 202 diwaktu yang sama, dimana  Konpercab GAMKI III Kota Jayapura itu, terpilih Bung Mukri M Hamadi, S.IP sebagai Ketua. Dan Bung Dominggus Stanley Noya, SE, sebagai sekretaris. Dan keduanya terpilih sebagai Ketua dan Sekretaris GAMKI Kota Jayapura, periode 2020-2023, secara aklamasi," sebut icahd, dengan nada tegas.

Mengakhiri laporanya, Jurnalis Papua itu menegaskan,  Ketua dan Sekretaris terpilih, bersama tim formatur, sedang menyusun kepengurusan DPC GAMKI Kota Jayapura, periode 2020-2023, guna pelantikan.

Sekedar diketahui, laporan perkembangan dan pelayanan GAMKI Kota Jayapura itu, dilaporkan dalam forum Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) DPD GAMKI Papua, Senin 30 November 2020, yang digelar sehari, di Horex Hotel Sentani.






Selasa, 31 Maret 2020

Corona Ditenggah Paskah

Asik, duta-duta GMKI. Icahd/foto
Jayspura - Selamat datang bulan April, bulan bermakna bagi kita di Papua, banyak kegiatan Rohani di bulan ini,  bersamaan dengan suasana wabah Corona, dan sudah berlaku batasan sosial (social distacing) di Papua.

Kebiasaan di bulan paskah, seperti camping paskah anak-anak sekolah minggu, dihalaman geraja, tak bisa lagi dilakukan, karena Corona.

Frakmen jalan salib, yang selalu  dilakukan pemuda-pemuda gereja, untuk mengenang masa-masa keseng-saraan Tuhan Yesus, menuju penyaliban di bukit Golgota pun, tak bisa lagi dilakukan, karena Corona.

Sioooo, ingat masa-masa waktu mahasiswa dulu, dan GMKI, tong su ada dengan jemaat di kampung-kampung. Waktu itu, Corona de masih kecil. (RJP)






Rabu, 20 November 2019

Selamat Hari Otsus di Papua Ke-19 Tahun, 21 November 2019


Jayapura, | Usia 19 tahun, usia milenial, usia girang-girangnya.  Dan semoga diusia 19 Tahun Otsus di Papua jauh lebih baik dari usia 18 Tahun dan usia 1 Tahun lalu, sejak diberlakukannya Otsus bagi Papua lewat Undang-undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otsus Papua.

Sejak pemberlakuannya  hingga prosesnya tidak memberi arti bagi, dan kesejahteraan buat Orang Asli Papua, yang keluarga dan orang tua mereka mati, lalu adalah Otsus.
Richard Jurnalis Papua
Namun perlu dingat bahwa Otsus bukan sebagai pembayar rasa duka terhadap matinya keluarga dan orang tua mereka (orang asli papua) diatas tanah leluhurnya, tanah Papua, sebelum Otsus.

Otsus hadir atau diberikan oleh Negara, ketika Tahun 2000, 100 orang dari Papua datang ke Istina Negara, menjumpai Alm.B.J.Habibie, dan meminta  Papua keluar ldari NKRI atau ingin MERDEKA sebagai sebuah bangsa.

Lewat tuntutan 100 Orang Papua yang minta MERDEKA, kemudian setahun kemudian, tepatnya 21 November 2001, Negara memberikan  Otonomi Khusus bagi Papua dengan dasarnya adalah Undang-undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otsus Papua.

Dalam suasana Papua sebagai daerah khusus karena sedang ada Otsus. Namun kekhusussannya itu terlihat biasa-biasa saja.

Oleh karena itu?
Wajar saja, ketika Orang Asli Papua di kampung-kampung ramai-ramai meneriaki bahwa Otsus gagal, sebab merekalah sasaran dan tujuan Otsus itu untuk memproteksi mereka.

(Richard Mayor)




Dana Otsus Jadi Sumber Pembiayaan Utama APBD Provinsi Papua! Sementara Sumber PAD Dibawah Rata-rata Nasional

Jayapura |Selama periode tahun 2002 sampai dengan tahun 2020, dana Otonomi Khusus (Otsus) telah menjadi sumber pembiayaan utama dalam APBD P...