![]() |
Direktris Kontras Papua Olga Hamadi, SH.(icahd/foto). |
Jayapura
(SP). Komisi untuk orang hilang dan korban tindak kekerasan (Kontras) Papua.
Meminta Kapolda Papua Irjen Pol.Yotje Mende, untuk membentuk tim khusus, guna
peyelidikan dan mengungkap pelaku kekerasan terhadap 4 orang korban yakni,
Timotius Tabuni (mahasiswa), Lesman Jigibalom (mahasiswa), Eldi Abimael Kogoya
(pelajar) dan Mies Tabo (masyarakat sipil) yang diduga dilakukan oleh ‘Anggota
Brimob’ di Pasar Cigombong Kotaraja,
Kelurahan Vim, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Rabu 18 Maret.
Demikian
disampaikan oleh Direktris Kontras Papua Olga Hamadi, SH, Senin (22/03/2015) di
Kantor Kontars, Padang Bulan.
“Terkait
dengan steigment yang disampaikan oleh Wakasad Brimob Polda Papua AKBP.Tono
Budiarto yang mengatakan bahwa Anggota Brimob malah yang menolong 4 orang
korban pada saat itu. Namun kami (kontras) melalui keterangan dari para korban
dan beberapa saksi mengatakan, “Bahwa pada saat itu yang melakukan kekerasan terhadap
mereka adalah Anggota Brimob. “katanya”.
“Siapapun
pelakunya, intinya proses hukum harus jalan dalam hal ini Polda Papua
(kepolisian), harus mengungkapnya dengan membuat tim khusus, guna penyelidikan
dengan langkah awal mengecek daftar piket Anggota Brimob pada malam kejadian
itu”. Jelasnya”.
Mengapa
harus mengecek daftar piket Anggota Brimob pada malam kejadian itu, karena
menurut keterangan korban, ada satu kendaraan motor melintas di depan mereka
lansung belok ke Mako Brimob Kota Raja, dan korban mendengar orang yang memakai
motor itu mengatakan, “itu mereka ada lewat mari kita kejar”. Dan tidak
berselang lama penganiyaan itupun terjadi. Pungkasnya.
(RIC).