Jumat, 06 Februari 2015

Akses Pembangunan Jalan Menuju Kampung Kamdera Terhenti.


Jaran Kampung Kamdera yang berkarang dan bergelombang. (icahd/foto). 
Demta (NewS)- Proyek pembangunan jalan yang dibuat pemerintah Kabupaten Jayapura dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat melalui jalan darat yang kenyataannya masih dikerjakan setengah hati. Dimana hanya melakukan pengusuran-pengusuran dan pembersihan-pembersihan disekitar badan jalan yang meningalkan sisa pohon-pohon besar, batu-batu besar berserakan begitu saja disekitar badan jalan. Pantuan News 29/03/2012 di Kampung Kamdera, Distrik Demta Kabupaten Jayapura-Papua.

Untuk sampai dikampung kamdera bisa melalui jalan darat maupun jalan laut, kami memilih jalan darat dengan mengunakan motor untuk berangkat ke kampung kamdera.  Kami berangakat dari Distrik Demta sekitar pukul 10:00 Pagi dengan jarak tempuh sekitar 8 kilo dari Distrik Demta. Dalam perjalan itu, kami harus melewati jalan karang, walaupun sebagiannya telah di Aspal namun panjangnya sekitar 1 kilo lebih itupun diujung kampung dari kampung Ambora.

Namun tidak mengurangi niat kami untuk ke kampung Kamdera, harus melewati jalan karang, jalan bergelombang dan melewati Hutan yang sunyi. Tetapi kami tetap tegar, karena ditemani suara burung-burung hutan yang berbunyi disekitar tempat yang kita lewati hingga mengantarkan kami tiba di kampung Kamdera.  

Sesampainya di kampung Kamdera, kami berkesempatan bertemu dengan Kepala Kampung Kamdera Yonatan Daisiu dan mewawancarainya, ia mengatakan “Proyek pembangunan jalan menuju Tarfia/kamdera. Memang sudah dari dulu sejak tahun 2000, melalui Tim yang datang mengukur jalan untuk dibangun. Namun informasi yang masyarakat terima dari Pemerintah, “Menyampaikan kami sudah kirim petugas untuk datang mengukur mengenai luas jalan yang dibangun, tetapi petugas yang kami percayakan diusir oleh masyarakat yang melarang untuk dibangun jalannya itu”.

 Akhirnya rencana itu hanya jadi rencana-rencana saja, barulah sekitar tahun 2008 hingga saat ini, itupun hannya sebatas pengusuran-pengusuran yang dilakukan saja. Sehingga kami selaku pemimipin kecil dikampung berharap, “Jangan hanya digusur tetapi lansung dilakukan pengaspalan, agar Bis/Damri yang mengantar masyarakaat dari Kota tidak berhenti di Demta. Namun lansung bisa sampai ke 2 (dua) kampung- yang ada di Distrik Demta yakni Kampung Kamdera dan Kampung Muaif. Pungkasnya.  
(RIC).  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dana Otsus Jadi Sumber Pembiayaan Utama APBD Provinsi Papua! Sementara Sumber PAD Dibawah Rata-rata Nasional

Jayapura |Selama periode tahun 2002 sampai dengan tahun 2020, dana Otonomi Khusus (Otsus) telah menjadi sumber pembiayaan utama dalam APBD P...