![]() |
Jaran Kampung Kamdera yang berkarang dan bergelombang. (icahd/foto). |
Demta (NewS)- Proyek
pembangunan jalan yang dibuat pemerintah Kabupaten Jayapura dalam hal ini Dinas
Pekerjaan Umum (PU) untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat melalui jalan
darat yang kenyataannya masih dikerjakan setengah hati. Dimana hanya melakukan
pengusuran-pengusuran dan pembersihan-pembersihan disekitar badan jalan yang
meningalkan sisa pohon-pohon besar, batu-batu besar berserakan begitu saja disekitar
badan jalan. Pantuan News 29/03/2012 di Kampung Kamdera, Distrik Demta
Kabupaten Jayapura-Papua.
Untuk sampai
dikampung kamdera bisa melalui jalan darat maupun jalan laut, kami memilih
jalan darat dengan mengunakan motor untuk berangkat ke kampung kamdera. Kami berangakat dari Distrik Demta sekitar
pukul 10:00 Pagi dengan jarak tempuh sekitar 8 kilo dari Distrik Demta. Dalam
perjalan itu, kami harus melewati jalan karang, walaupun sebagiannya telah di
Aspal namun panjangnya sekitar 1 kilo lebih itupun diujung kampung dari kampung
Ambora.
Namun tidak
mengurangi niat kami untuk ke kampung Kamdera, harus melewati jalan karang,
jalan bergelombang dan melewati Hutan yang sunyi. Tetapi kami tetap tegar,
karena ditemani suara burung-burung hutan yang berbunyi disekitar tempat yang
kita lewati hingga mengantarkan kami tiba di kampung Kamdera.
Sesampainya di
kampung Kamdera, kami berkesempatan bertemu dengan Kepala Kampung Kamdera Yonatan
Daisiu dan mewawancarainya, ia mengatakan “Proyek pembangunan jalan menuju
Tarfia/kamdera. Memang sudah dari dulu sejak tahun 2000, melalui Tim yang
datang mengukur jalan untuk dibangun. Namun informasi yang masyarakat terima
dari Pemerintah, “Menyampaikan kami sudah kirim petugas untuk datang mengukur
mengenai luas jalan yang dibangun, tetapi petugas yang kami percayakan diusir
oleh masyarakat yang melarang untuk dibangun jalannya itu”.
Akhirnya rencana itu hanya jadi
rencana-rencana saja, barulah sekitar tahun 2008 hingga saat ini, itupun hannya
sebatas pengusuran-pengusuran yang dilakukan saja. Sehingga kami selaku pemimipin
kecil dikampung berharap, “Jangan hanya digusur tetapi lansung dilakukan
pengaspalan, agar Bis/Damri yang mengantar masyarakaat dari Kota tidak berhenti
di Demta. Namun lansung bisa sampai ke 2 (dua) kampung- yang ada di Distrik Demta
yakni Kampung Kamdera dan Kampung Muaif. Pungkasnya.
(RIC).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar