![]() |
Mercusuar Kampung Kamdera yang tdak berfungsi. (icahd/foto). |
Jayapura (SP- Kampung kamdera yang dulunya dikenal dengan kampung Tarfia Distrik Demta
Kabupaten Jayapura. Menjadi salah satu tempat yang dipilih oleh Dinas Perhubungan
Laut untuk memasang sebuah lampu Mercusuar. Bertujuan untuk menolong Kapal-kapal
yang melitas didaerah laut Demta dan sekitarnya. Serta mengantisipasi akan peristiwa-peristiwa
yang sudah terjadi beberapa tahun silam yang mengkasdaskan kapal diatas karang dengan
berbagai macam cara yang dibuat oleh penungu laut. “Kata” Hengki Tadisiu Penjaga
mercusuar Kepada Sulpa, Senin 03/03/2014.
Bangunan Lampu mercusuar ini sendiri, dibangun sejak tahun 1996 oleh ahli-ahli bangunan
Mercusuar dari Jepang dengan Tinggi 40 meter. Terdiri dari delapan anak tangga
yang melingkari tinginya, dan memiliki 8 lantai yang setiap lantainya berukuran
5 meter. Luas dari bangunan 20 meter dari bawah sampai keatas. Serta,
memiliki 2 lampu yang tingginya 2 meter,
sehingga tinggi lampu mercusuar di Kampung Kamdera mencapai 42 meter di atas permukaan laut.
Dengan memiliki dua Lampu fungsinya berbeda-beda, seperti lampu kecil berfungsi untuk
menkedip dimalam hari dalam jarak dekat. Sedangkan lampu besar fungsinya menunjukan areal berhaya/Rep yang berputar melingkari
wilayah laut dari Timur sampai Utara, berupa lampu Ambulace. Jaraknya sampai 12 Mil diarah laut, sehingga dapat
dilihat oleh kapal-kapal pada malam hari. "katanya".
Namun sementara ini lampu Mercusuar
tidak berfungsi, karena ada kerusakan pada saklarnya yang fungsi untuk penerangan
secara Otomat yang menyala pada malam hari. Di siang hari mati dengan sendirinya tanpa dipadam oleh petugas.
Terkait kerusakan itu, "kami sudah sampaikan lansung ke Pusat, karena kami Lembaga Vertikal jadi lansung ke Menteri". Sehingga untuk sementara
ini kami masih menungu, karena alatnya tidak ada di Indonesia dan harus didatangkan
dari Jepang. "tuturnya".
Kepada petugas yang dipercayakan oleh Negara untuk menjaga lampu mercusuar, menjaga
keselamatan kapal-kapal, baik kapal barang maupun kapal penumpang. Untuk benar-benar menjalankan
tugasnya, "jangan hanya tinggal-tinggal di kota saja". Kasian fisilitas yang telah
disiapkan berupa rumah tidak dihuni akhirnya nanti rusak. "Pesan" Hengki Tadisiu
yang hannya pegawai Honorer.
(RIC)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar