Selasa, 10 Februari 2015

GMKI Merupakan Pahlawan Muda Yang Dipersiapkan Allah.

Ketua Cabang GMKI Jayapura Seblum Libia, meniup lilin tanda kecerian.(Icahd/foto). 
Jayapura (SP)- Tiada kata yang indah untuk diucapakan selain ungkapan syukur ketika sesuatu yang kita rindukan itu terjadi, disaat kita semua tidak mennyakakan hal itu terjadi. Namun Tuhan Yesus Kristus selaku Sang Kepala Gerakan yang menyatakan karyanya dengan menambah satu usia kepada GMKI menjadi 65 Tahun di 2015 ini. “Kata” Pdt. Robert Maran, S.Th saat menyampaikan Firman Tuhan dalam Diesnatalis GMKI yang Ke-65 Tahun di Halaman Sekretariat BPC. GMKI Jayapura, Senin 09/02/2015 Malam. 
Perayaan Diesnalis GMKI Ke-65 itu, mengambil Tema: “Persaudaraan yang menghidupkan” (1Raja-raja17:7-24), dengan Sub Tema: “Memperkokoh persekutuan yang partisipatif untuk membangun keadilan sosial”.

Pdt. Robert Maran, S.Th dalam renugannya yang termbil dari  Nast Alkitab 1 Raja-raja 17:7-24 pada malam itu mengatakan, “Tema yang dipakai pada Diesnalis GMKI ini, mencerminkan GKMI harus terlibat lansung ditengah-tengah masyarakat, sehingga terbangun hubungan yang bersifat partisipatif dengan adanya saling memberi dan menerima dari setiap kekurangan dan keadaan yang ada pada diri GMKI dan Masyarakat. Sehingga GMKI harus menjadi corong allah, menjadi suara kenabiaan dan menjadi perpanjangan tangan Tuhan, bagi keadilan sosial di Indonesia, terlebih di atas Tanah Papua dan Papua Barat.     

“Jikalau kita melihat kehadiran GMKI ini, dalam konteks iman kristiani GMKI merupakan pahlawan muda yang dipersiapkan allah, bagi pembangunan bangsa dalam berbagai bidang pembangunan”. Sehingga itu, dalam melaksanakan seluruh aktifitas pergerakan organisasi jangan kita lupa untuk selalu “Berdoa”. “katanya”.

Sementara itu, Pidato Ketua Umum GMKI Ayub Manuel Pongrekun yang dibacakan oleh Kordinator Wilayah XII Papua-Papua Barat Dance Marisan, S.Th berisikan, “Nasionalisme, kemiskinan dan perdamain, dimana tiga kata itu merupakam sebuah gambaran yang menjadi perhatian masyarakat dunia, dan Indonesia pada khususnya. 

Indonesia yang disatukan oleh Pancasila merupakan sebuah rangkain penyatuan entitas, suku. ras, golongan, agama dalam satu tujuan berbangsa. Oleh karenanya, sudah menjadi tugas GMKI yang ikut serta mendirikan Indonesia, untuk menjaga Pancasila sebagai rumah bersama. Dan Nasionalisme yang menjadi salah satu nilai dari GMKI, harus terus diperjuangakan dalam segala bentuk aktifitas civitas GMKI.  

Kemiskinan yang menyebabkan ketimpangan sosial, merupakan musuh bersama kita. Dengan melihat Negara sebagai pelaku dan pemilik kekuasaan itu sendiri,  sehingga dalam upaya mengurangi kemiskinan itu. Kader-kader GMKI yang ada ditingkatan Eksekutif dan Legislatif, memilik peran strategis untuk membantu proses penanganan kemiskinan dimana kader itu berada.  

Selain itu, pesan mewakili senior Frend/senior members GMKI Drs. Elly Louaptty, MM mengatakan “Melaui momen Diesnatalis ini, mari kita mengintropeksi diri dalam melihat hal-hal yang dapat memberikan nilai tambah dalam mengurangi kemiskinan itu sendiri. Ketika, kita melihat hampir senior-senior GMKI, juga berperan aktif dalam dunia intelektual atau menjadi dosen diperguruan tinggi di Papua. Ini bagian lain yang dapat mengurangi kemiskinan, dengan memberikan khursus kepada siswa-sissa SMA dalam bentuk khursus Bahasa Inggris, Mate-matika dan ilmu pengetahuan alam (MIPA), karena itu merupakan tanggungjawab moral GMKI. 

“Mengapa ini penting untuk dilakukan, karena setiap testing-testing studi luar Negeri yang dibiayai oleh pemerintah daerah, selalu banyak yang jatuh ketika memasuki testing bahasa inggis, Mate-matika dan IPA. Karena ini, berbanding lurus dengan pidato Ketua umum GMKI itu”. “katanya”.       

Selaku, senior, ia berharap GMKI harus bangkit dan menjadi gerakan yang kritis, pemberi solusi, peka terhadap masalah-masalah yang terjadi tengah-tengah medan pelayan GMKI yakni, Gereja, Perguruan Tinggi dan Masyarakat.

Disamping itu juga, Momen Diesnatalis Ke-65, GMKI harus memberi sumbangan kritis dan positif bagi kemajuan gereja dan kemajuan Pembagunan di Provinsi Papua. Supaya umat atau masyarakat merasakan manfaat dari keberadaan GMKI.  Sehingga  GMKI, sebagai wadah mahasiswa kristen harus  cerdas dalam  membuat konsep-konsep yang positif, GMKI juga harus dalam posisi netral, seperti kehadiran gereja dimuka bumi ini, untuk kepentingan demi kemanusiaan.  

“Ia berharap GMKI tetap dalam konsistensinya. “agar semua menjadi satu, sehingga melalui Diesnalis Ke-65, ini saya juga mau tambahkan “UT OMNES UNUM SINT-KOGITO ER DUSUP”, “agar semuanya menjadi satu, supaya dunia percaya, engkaulah yang mengutus aku. Ini tugas pangilan sesuai muka dima angaran dasar (AD) GMKI. Pungkasnya.    
(RIC). 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dana Otsus Jadi Sumber Pembiayaan Utama APBD Provinsi Papua! Sementara Sumber PAD Dibawah Rata-rata Nasional

Jayapura |Selama periode tahun 2002 sampai dengan tahun 2020, dana Otonomi Khusus (Otsus) telah menjadi sumber pembiayaan utama dalam APBD P...