Minggu, 10 Mei 2015

Wartawan Dibatasi Masuk Ke Lapas, Saat Kunjungan Jokowi.

  Wartawan diperika Pampanpres di Lapas Abepura.(icahd/foto). 
Jayapura (SP)- Sejumlah wartawan kecewa karena dibatasi oleh petugas jaga dan protokoler kepresidenan saat melaksanakan tugas peliputan kunjungan Presiden RI Ir.H.Joko Widodo (Jokowi) di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA, Abepura, Kota Jayapura, Sabtu (09/05/2015) itu.

Alberth, kontributor Trans Tv kepada SULUH PAPUA mengatakan, “Saya dilarang masuk oleh petugas jaga dengan alasan wartawan dibatasi karena ruangannya kecil,  

          Albert mengakui, dengan dibatasinya wartawan untuk melakukan peliputan itu Ia tidak mendapatkan hasil yang maksimal saat peliputan yang ditugaskan oleh kantornya. 

          “Percuma saja kami buat ID Card. Tapi masuk saja dibatasi”. “kesalnya”.  

Sementara wartawan lainnya yakni, Nola Kobe, reporter dari TVRI siaran lokal Papua, bersama kameramennya Budi, menuturkan, “Masa kita dilarang masuk?. Padahal kita ingin back up berita lokal Papua”.

Senada yang sama juga disampaikan oleh Lita wartawan media online nasional menjelaskan, “Saya harus berhimpitan dengan belasan wartawan lain untuk mencoba masuk ke Lapas. Tetapi tidak bisa. Karena kata petugas jaga wartawan dibatasi”.  
  
Lita menyesalkan perlakuan diskriminasi itu, karena wartawan tertentu bisa diizinkan masuk tetapi wartawan lainnya dilarang. Padahal momen itu merupakan momen yang penting. Karena baru pertama kali seorang presiden masuk ke dalam Lapas Abepura.

          "Saya dapat info, dari pengacara lima orang tapol yang diberikan grasi bahwa Presiden Jokowi meminta agar semua wartawan masuk. Tapi rupanya penjaga pintu tidak berikan izin," Jelas Lita.  

          Pada saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke Lapas Abepura untuk berikan grasi kepada lima tapol, Sabtu sore, sejumlah wartawan asing dan perwakilan wartawan lokal serta nasional mendapatkan akses masuk. Sementara sejumlah wartawan media lokal dan nasional lainnya tidak diberikan izin. “kata Lita”.
   
Selain itu, kontributor Metro Tv di Papua Ricardo Hutahaean menuturkan, “Ada wartawan yang bisa masuk hanya pakai kaos oblong dan sendal jepit. Ini jadi aneh, terkesan pilih kasih dan diskriminasi.

Ia menghapakan, “Ini menjadi perhatian bagi protokoler kepresidenan dan petugas jaga lainnya di Papua. Agar nantinya saat kunjungan Presiden Jokowi berikutnya ke Papua, bisa memberikan ruang kepada wartawan untuk menjalankan tugas peliputannya.

 Sementara itu, Kalapas Abepura  Bagus Kurniawan yang dikonfirmasi terkait wartawan yang dibatasi saat peliputan di Lapas Abepura itu. Ia mengatakan, Pihaknya tidak membatasi atau melarang wartawan untuk meliput dalam pemberian grasi itu. Namun  seluruh kegiatan di Lapas Abepura saat Presiden memberikan grasi, semuanya diatur oleh protokoler kepresidenan. “Katanya”.
(RIC).   

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dana Otsus Jadi Sumber Pembiayaan Utama APBD Provinsi Papua! Sementara Sumber PAD Dibawah Rata-rata Nasional

Jayapura |Selama periode tahun 2002 sampai dengan tahun 2020, dana Otonomi Khusus (Otsus) telah menjadi sumber pembiayaan utama dalam APBD P...