
Pembangunan
taluk itu, sebenarnya menjadi proyek pembangunan di tahun 2014 lalu, namun
mengapa hingga tahun 2015 ini belum juga diselesaikan pembangunan taluknya,
kalau benar-benar mau kerja serius pasti sudah selesai tahun lalu”.
Hal itu dikatakan kepala
kampung Demta Kota Oktovianus Tiert
kepada SULUH PAPUA, Kamis (05/03/2015)di Demta.
“Taluk
yang dibangun itu, tidak terlalu panjang masa pembangunannya sampai beberapa kali
dikerjakan. Kalaupun selesai dikerjakan, taluk itu tidak bertahan lama. Karena
hanya menumpang dibadan jalan dan dibawah fandasi taluknya itu kosong atau
jurang dibawahnya”. “katanya”.
Ketika
memang, ada niat untuk membangun dan menolong penguna jalan khususnya
masyarakat Demta, “Ya, alangkah baiknya taluk itu dipancang sebelum
membangunnya”. “sarannya”.
Kerena,
hampir semua tanah yang ada disekitar pembangunan taluk itu merupakan tanah
tumpangan yang digusur oleh alat berat saat pembangunan jalan Demta. Selain
itu, keberadaan dari pembangunan taluk itu tepat berada di bawah tumpahan air
terjun, yang sewaktu-waktu akan menumpahkan air lebih besar, sehingga itu
penting untuk dipertimbangkan dan beratnya beban kendaraan yang melitas diatas
taluk itu. “Jelasnya”.
Ketika
tidak dipancang, tidak memimbangkan beban air terjun, beban berat kendaraan,
maka percuma saja taluk itu dibangun. Pungkasnya.
(RIC).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar