Rabu, 11 November 2015

“GAMKI Papua, Prihatin Terhadap Maraknya Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Di Papua”

Penyerahan SK Panitia Pelaksana.(Icahd/foto). 
Jayapura (SP)- Maraknya kekerasan terhadap perempuan dan anak di Papua membuat anggota muda Kristen yang bergabung dalam Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI), merasa prihatin sehingga perlu merangkul semua pemuda kristen untuk duduk bersama dalam sebuah seminar bersama, guna menyikakapi hal tersebut.

Demikian disampaikan oleh Ketua DPD.GAMKI Prov.Papua, Djoni Naa, SE, M.SI, Rabu 11/11/2015 di Ruangan Kerjanya.

Ketua DPD.GAMKI Prov.Papua, Djoni Naa kepada SULUH PAPUA mengatakan, “Tentunya dalam mengumpulkan pemuda kristen dalam sebuah musyarah tentang, “Sosialisasi Perlindungan Hukum Bagi Perempuan”, perlu membentuk panitia yang ditunjuk oleh GAMKI Papua, guna melaksanakan kegiatan tersebut”.

Sehingga, kami (GAMKI) Papua, telah membuat surat keputusan Nomor 01040/S-GAMKI/PAPUA/INT/B/JPR/XI/15 tentang penujunkan panitia pelaksana sosialisasi perlindungan hukum bagi perempuan yang diketuai oleh Sdri.Ida Konjol, SH, Sekretaris Sdr.Hutler Dimara bersama Bendahara Sdri.Beatrix Soemnaiubun, serta seksi-seksinya, guna penyelenggraannya berlansung”.

Disingung terkait kapan kegiatan sosialisasi perlindungan hukum bagi perempuan itu dilakukan, Ketua GAMKI Papua menuturkan, “Panitia diberikan kepercayaan untuk melaksanakan kegiatan tersebut hanya dua minggu, terhitung sejak 11 November 2015, sehingga untuk puncaknya kegiatannya sendiri itu, pada 28 November 2015 mendatang”. “Katanya”.

Djoni Naa, mengajak kepada semua pemuda kristen dari dedominasi Gereja di tanah Papua. Untuk berpatisasi aktif, sebagai peserta dalam kegiatan sosialisasi perlindungan hukum bagi perempuan itu”. “ajaknya”.

“Kita perlu cermati bersama, mengapa, begitu maraknya kekerasan terhadap perempuan dan anak terjadi disekitar kita. Dan pelaku dari kekerasan itu sendiri tentunya merupakan orang-orang kristen sendiri”. “tegas Djni Naa”.

Sehingg, pemuda kristen sebagai agen perubahan, dan pemuda kristen sebagai generasi muda Gereja perlu melihat persoalan bersama ini. Pungkasnya.  

(RIC). 










Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dana Otsus Jadi Sumber Pembiayaan Utama APBD Provinsi Papua! Sementara Sumber PAD Dibawah Rata-rata Nasional

Jayapura |Selama periode tahun 2002 sampai dengan tahun 2020, dana Otonomi Khusus (Otsus) telah menjadi sumber pembiayaan utama dalam APBD P...