Minggu, 22 November 2015

Menagih Janji Presiden, Jurnalis Papua, Gelar Dialog Interaktif


Jurnalis Papua, Gelar Dialog Interaktif, "Menagih Janji Presiden".(Icahd/foto).
Jayapura (SP)- Jurnalis Papua yang tergabung dalam Indonesia Journalist Network (IJN) atau Jaringan Jurnalis Indonesia Papua-Papua Barat. Mengelar dialog interktif yang berlansung pada, Sabtu 21 November 2015. Dialog interktif itu  untuk menyikapi janji Presiden Jokowi terhadap Papua.


Dalam dialog interaktif dengan judul “Menagih Janji Presiden” yang Live di LPP-RRI itu, menghadirkan tiga narasumber masing-masing, Pater Neles Tebay dari Jaringan Damai Papua (JDP), Ramses Ohee selaku Tokoh Adat Papua, dan Marinus Yaung selaku Akademisi Universitas Cenderawasih (UNCEN).


Dialog interaktif itu, dipandu oleh mantan wartawan senior Papua, Amir Hamzah Siregar.    


Demikian disampaikan oleh Ketua Panitia Richard Jakson Mayor, S.I.Kom, Sabtu  (21/11/2015) di Abepura, Kota Jayapura.  


 Richard Jakson Mayor kepada wartawan menuturkan, “Dialog interktif yang kami gelar ini, “Untuk mengingatkan kembali pemerintah pusat hingga daerah, agar memperhatikan rakyatnya, tentunya dengan mengingat janji Presiden. Mengingatkan Presiden Joko Widodo, “Bahwa ada janji yang Ia ucapkan untuk Papua”. Mengingatkan Rakyat Papua, “Bahwa ada janji yang diucapkan oleh kepala Negara terhadap Rakyatnya”, Serta Peran media untuk terus menyuarakan apa yang terjadi di Papua, tentang janji Jokowi itu.     

“Mengapa kami Jurnalis Papua membuat diaolog  ini, selain itu untuk mengingatkan kembali masyarakat dengan janji Presiden yang menempatkan Papua sebagai panggung dan pertaruhan politiknya”. Juga, Presiden menyebutkan Papua adalah ibarat sarang Tawon. Saat pertama kali melakukan kampanye sebagai Capres tanggal 6 Juni 2014, Jokowi memulai dari Papua”. “Kata Richard”.    


     Lanjut Richard, “Papua adalah sebuah daerah yang dibiarkan tidak pernah bersinar baik oleh Belanda. Sejak Indonesia merdeka dan bergabungnya Papua kepangkuan RI tahun 1962, Soekarno tak meliirik lebih serius Papua. Pun soeharto selama 32 tahun, Papua dibiarkan bergelut dengan kemiskinan. Demikian juga para Presiden Indonesia pasca reformasi semacam: Habibie, Gusdur, Megawati, SBY, terus-menerus mengabaikan Papua dan menjadikannya anaktiri.  Bahkan di mata Indonesia sebelumnya Palestina lebih penting dari pada Papua”.
    

 “Akan tetapi ketika Jokowi menjadi RI-1, Jokowi membuka mata Indonesia dan dunia .Jokowi berkali-kali menyatakan bahwa Papua akan menjadi perhatian utamanya dalam pemerintahannya.  Cerita tentang pengabaian Papua, penganak tirian Papua dicoba dihapus oleh Jokowi. Apa garis kebijakan Jokowi di Papua?” “Jelas Mantan Alumi STIKOM Muhamadiyah ini”.   


 Dari banyak peryataan Jokowi, baik yang tertulis maupun lisan, sehingga menjadi sebuah janji itu. Kami dari Indonesian Journalist Network (IJN) atau Jaringan Jurnalis Indonesia (JJI) mencatat 7 ponit sebagai hal yang esensial dari peryataan-peryataan Jokowi tentang Papua”. “Tegas Icahd”.     


“Dari tujuh janji Presiden itu, Pertama, Jokowi ingin mendengar suara orang Papua melalui “Dialog Munuju  Kedamaian Bersama di Papua”. Kedua, Jokowi berusaha keras mengupayakan Papua sebagai tanah yang damai. Sehingga, Ia berkomitmen untuk membangun Papua yang damai dengan merangkul segenap elemen masyarakat, termasuk Organisasi Papua Merdeka (OPM). Ketiga, Jokowi menginginkan kebebasan berpolitik dan kebebasan Pers di Papua. Keempat, Jokowi mencanangkan pembangunan jalan, kereta api dan tol laut langsung Papua Jakarta melalui Pembangunan infrastruktur di Papua. Kelima, Jokowi berusaha keras mendorong Wirausahawan Anak muda Papua. Keenam, Menjadikan Papua sebagai pusat swasembada pangan nasional. Ketujuh. Renegoisasi perusahaan asing di Papua. “Jelas Richard lagi”.    


Ketika janji itu dapat diimplementasikan, “Ya tentunya semua akan berpulang pada, meningkatkan citra  pemerintah  pusat dan daerah serta kepercayaan masyarakat terhadap  Pemerintahan, Presiden Joko  Widodo. Meningkatkan kepedulian masyarakat  terhadap pembangunan di era Pemerintahan  Presiden Jokowi.


Namun ketika, “Janji itu, tidak ditepati, maka janji itu, sampai, kapanpun, orang akan mengingatnya,  sebagai janji”. Pungkasnya.

(RIC).


  
      
 
        

    




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dana Otsus Jadi Sumber Pembiayaan Utama APBD Provinsi Papua! Sementara Sumber PAD Dibawah Rata-rata Nasional

Jayapura |Selama periode tahun 2002 sampai dengan tahun 2020, dana Otonomi Khusus (Otsus) telah menjadi sumber pembiayaan utama dalam APBD P...