![]() |
KaDiske Papua, Drg.Aloysius Giay.(Icahd/foto). |
Jayapura
(SP)- Pasca pemebritaan di media massa baik, cetak, olektronik dan online
terkait pemberitaan yang menyebutkan 41 anak meninggal di Distrik Mbua, Kabupaten Nduga, Papua, pada Edisi,
Selasa 24 November 2015 lalu itu. Lansung direspon oleh Kepala Dinas Kesehatan
Prov.Papua,
Kepala
Dinas Kesehatan Prov.Papua Drg.Aloysius Giay, M.Kes kepada wartawan, Kamis
(26/11/2015) dalam jumpa pers mengatakan, “Pihaknya mengklarifikasi atas
pemeberitaan yang menyebutkan 41 anak meninggal di Distrik Mbua, Kabupaten Nduga,
Papua”.
Aloysius
Giay menjelaskan, “Setelah pihaknya melakukan monitoring dengan memngirim tim
kesehatan Papua ke Distrik Mbua, Kabupaten Nduga. Dimana ditemukan 32 orang anak meningal di usia 2 tahun, dengan gejala
panas, demam, menggigil, kejang dan kemudian meninggal.
Kejadian
itu sejak 16 Oktober hingga 20 November
2015 di empat kampung yakni, Kampung Dolgimo, Opno, Barapngin dan Labirik”.
Disingung
terkait apakah kasus yang terjadi Distrik Mbua terkait 32 anak yang meninggal
itu, dapat disebutkan sebagai kejadian luar biasa (KLB). Dr. Giay menuturkan, “Kejadian
dari meninggalnya 32 anak di Distrik Mbua itu.
“Hanya
sebuah kasustis atau kejadian yang terjadi disatu tempat saja, sehingga tidak dapat
dikategorikan sebagai sebuah kejadian luar biasa”. “Tegas Dr Gigi itu”.
(RIC).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar