Jumat, 23 Oktober 2015

SLDS PLTA-PLTU Berkapasistas 70V Papua, Pertama Di Indonesia

Sistem travo yang berdaya 20 Mega Watt.(Icahd/foto).  
Jayapura (SP)- Single Line Diagram Sistem (SLDS) Pembantu Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembantu Listrik Tenaga Uap (PLTU), berkapasitas 70.000 V yang dibangun oleh PT.PLN Persero wilayah Papua-Papua Barat. Merupakan suatu jaringan sistem listrik berdaya besar dan pertama di Indonesia.

Demikian disampaikan oleh General Manager PLN Wilayah Papua & Papua Barat Robert Sitorus, Jumat (23/24/2015) di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura.

General Manager PLN Wilayah Papua & Papua Barat Robert Sitorus kepada wartawan mengatakan, “Pembangunan sistem PLTA yang dibangun di wilayah Gemyem, Distrik Genyem, Kabupaten Jayapura itu, berkapasitas 20 mega watt.     

Dari PLTA Gemyem itu, kemudian dipancarkan melalui  transmisi melewati jalur kabel tower atau tiang listrik dikirimkan ke sistem travo yang berdaya 20 mega wat yang dibangun di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura. “kata Robert”.  

Setelah, diterima oleh sistem travo berdaya 20 mega watt di Kampung Harapan, kemudian diturunkan menjadi 20 Kv, baru disalurkan ke arah Sentani, Kota Jayapura maupun sekitarnya kepada konsumen “jelasnya”.  

Selain membangun PLTA di Genyem, PLN Wilayah Papua & Papua Barat juga membangun  PLTU di Holtekamp, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.

Prinsip kerjanya sama, dimana dari PLTU di Holtekamp dipancarkan melalui transmisi melewati jalur kabel tower atau tiang listrik. Dikirimkan ke sistem travo berdaya 20 mega watt di Skaylen, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura. Kemudian diturunkan menjadi 20 Kv, baru disalurkan ke arah Sentani, Kota Jayapura maupun sekitarnya kepada konsumen.

Sekedar diketahui, dimana pemasangan sistem jaringan berupa kabel perantara arus linstrik dengan bantuan tower atau tiang listrik dari arah PLTA Genyem ke arah Sentani, kampung Harapan berjarak 74 kilo, dengan seratus lima puluh empat (154) tower atau tiang listrik.

Sedangkan, untuk  sistem jaringan berupa kabel perantara arus linstrik dengan bantuan tower atau tiang listrik. Dari arah PLTU di Holtekamp ke Skaylen, Kota Jayapura, sebanyak enam puluh delapan (68) tower atau tiang listrik.       

Sehingga, kebutuhan dari sitem pemasangan tower atau tiang listrik dari PLTA Genyem dan PLTU Holtekamp, PLN Wilayah Papua & Papua Barat memasang kabel perantara arus linstrik dengan bantuan tower atau tiang listrik sebanyak dua ratus dua  puluh dua (222) tower.

Disingung, terkait kapan konsumen menikmati Single Line Diagram Sistem (SLDS) Pembantu Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembantu Listrik Tenaga Uap (PLTU), berkapasitas 70.000 V yang dibangun oleh PT.PLN Persero wilayah Papua-Papua Barat. Jawab, “General Manager PLN Wilayah Papua & Papua Barat Robert Sitorus, menuturkan, “Tentunya keinginan kita bersama bisa menikmatinya. Namun sebelum menikmatinya, tentunya dilewati masa pengujian sistem kerjanya.  

Semantara itu, Manager Jaringan Kota Jayapura, Paul menuturkan, “Untuk sistem kerjanya, kami sudah uji dengan batas waktu sepuluh hari, mulai sejak 12 Oktober 2015. Tetapi, karena sistem ini memakai sstem PLTA, sehingga sangat bergantung dengan debit air yang ada di PLTA Genyem yang tidak mampu mencapai 10 mega, sehingga kami menambah pengujian waktunya lagi sepuluh hari dan baru berjalan selama empat hari.  

Setelah melewati pengujian selama sepuluh hari, barulah tim sertifikasi dari jaser datang memeriksa dan menyatakan sudah layak pakai. Barulah dipergunakan secara komersil kepada konsumen di wilayah, Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura dan Kabupaten Kheroom.      

            Sedangkan untuk PLTU Holtekamp, sedang mengalami pengujian penguapan dengan mengunakan bahan kayu. Ketika, sudah memungkinkan barulah dipakai batu bara sebagai bahan utamanya.Pungkasnya.    

(RIC).

   
                 
    





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dana Otsus Jadi Sumber Pembiayaan Utama APBD Provinsi Papua! Sementara Sumber PAD Dibawah Rata-rata Nasional

Jayapura |Selama periode tahun 2002 sampai dengan tahun 2020, dana Otonomi Khusus (Otsus) telah menjadi sumber pembiayaan utama dalam APBD P...