![]() |
Sistem travo yang berdaya 20 Mega Watt.(Icahd/foto).
|
Jayapura
(SP)- Single Line Diagram Sistem (SLDS) Pembantu Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembantu
Listrik Tenaga Uap (PLTU), berkapasitas 70.000 V yang dibangun oleh PT.PLN
Persero wilayah Papua-Papua Barat. Merupakan suatu jaringan sistem listrik
berdaya besar dan pertama di Indonesia.
Demikian
disampaikan oleh General Manager PLN Wilayah Papua & Papua Barat Robert
Sitorus, Jumat (23/24/2015) di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur,
Kabupaten Jayapura.
General
Manager PLN Wilayah Papua & Papua Barat Robert Sitorus kepada wartawan
mengatakan, “Pembangunan sistem PLTA yang dibangun di wilayah Gemyem, Distrik
Genyem, Kabupaten Jayapura itu, berkapasitas 20 mega watt.
Dari
PLTA Gemyem itu, kemudian dipancarkan melalui
transmisi melewati jalur kabel tower atau tiang listrik dikirimkan ke sistem
travo yang berdaya 20 mega wat yang dibangun di Kampung Harapan, Distrik
Sentani Timur, Kabupaten Jayapura. “kata Robert”.
Setelah,
diterima oleh sistem travo berdaya 20 mega watt di Kampung Harapan, kemudian diturunkan
menjadi 20 Kv, baru disalurkan ke arah Sentani, Kota Jayapura maupun sekitarnya
kepada konsumen “jelasnya”.
Selain
membangun PLTA di Genyem, PLN Wilayah Papua & Papua Barat juga membangun PLTU di Holtekamp, Distrik Muara Tami, Kota
Jayapura.
Prinsip
kerjanya sama, dimana dari PLTU di Holtekamp dipancarkan melalui transmisi melewati
jalur kabel tower atau tiang listrik. Dikirimkan ke sistem travo berdaya 20
mega watt di Skaylen, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura. Kemudian diturunkan
menjadi 20 Kv, baru disalurkan ke arah Sentani, Kota Jayapura maupun sekitarnya
kepada konsumen.
Sekedar
diketahui, dimana pemasangan sistem jaringan berupa kabel perantara arus linstrik
dengan bantuan tower atau tiang listrik dari arah PLTA Genyem ke arah Sentani, kampung
Harapan berjarak 74 kilo, dengan seratus lima puluh empat (154) tower atau tiang
listrik.
Sedangkan,
untuk sistem jaringan berupa kabel
perantara arus linstrik dengan bantuan tower atau tiang listrik. Dari arah PLTU
di Holtekamp ke Skaylen, Kota Jayapura, sebanyak enam puluh delapan (68) tower
atau tiang listrik.
Sehingga,
kebutuhan dari sitem pemasangan tower atau tiang listrik dari PLTA Genyem dan
PLTU Holtekamp, PLN Wilayah Papua & Papua Barat memasang kabel perantara arus
linstrik dengan bantuan tower atau tiang listrik sebanyak dua ratus dua puluh dua (222) tower.
Disingung,
terkait kapan konsumen menikmati Single Line Diagram Sistem (SLDS) Pembantu Listrik
Tenaga Air (PLTA) dan Pembantu Listrik Tenaga Uap (PLTU), berkapasitas 70.000 V
yang dibangun oleh PT.PLN Persero wilayah Papua-Papua Barat. Jawab, “General
Manager PLN Wilayah Papua & Papua Barat Robert Sitorus, menuturkan, “Tentunya
keinginan kita bersama bisa menikmatinya. Namun sebelum menikmatinya, tentunya
dilewati masa pengujian sistem kerjanya.
Semantara
itu, Manager Jaringan Kota Jayapura, Paul menuturkan, “Untuk sistem kerjanya,
kami sudah uji dengan batas waktu sepuluh hari, mulai sejak 12 Oktober 2015.
Tetapi, karena sistem ini memakai sstem PLTA, sehingga sangat bergantung dengan
debit air yang ada di PLTA Genyem yang tidak mampu mencapai 10 mega, sehingga
kami menambah pengujian waktunya lagi sepuluh hari dan baru berjalan selama
empat hari.
Setelah
melewati pengujian selama sepuluh hari, barulah tim sertifikasi dari jaser
datang memeriksa dan menyatakan sudah layak pakai. Barulah dipergunakan secara
komersil kepada konsumen di wilayah, Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura dan
Kabupaten Kheroom.
Sedangkan
untuk PLTU Holtekamp, sedang mengalami pengujian penguapan dengan mengunakan
bahan kayu. Ketika, sudah memungkinkan barulah dipakai batu bara sebagai bahan
utamanya.Pungkasnya.
(RIC).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar